Jumat, 22 Mei 2015

MATA KULIAH FILSAFAT ILMU



HANGGER DWIPA DARMA S
14080314065
PAP14 A




TEKNOLOGI KLONING DI LIHAT DARI SUDUT PANDANG NORMA, MORAL, DAN ETIKA BANGSA INDONESIA !

Berbicara masalah kloning, kloning sendiri memiliki arti tindakan menggandakan atau mendapatkan keturunan jasad hidup tanpa fertilisasi, berasal dari induk yang sama, mempunyai susunan (jumlah dan gen) yang sama dan kemungkinan besar mempunyai fenotib yang sama. Kloning dapat dilakukan pada hewan, tumbuhan, dan manusia. Jika pada hewan dan tumbuhan kloning tidak begitu besar pro kontra yang ditimbulkan. Tapi bagaimana jika kloning dillakukan pada manusia? Saya akan membahas permasalahan kloning pada manusia yang dilihat dari sudut pandang norma, moral dan etika bangsa indonesia

A. Dari sudut norma kloning dipandang sebagai berikut:
Manusia pasti hanya akan mengkloning orang-orang yang sempurna secara fisik dan psikis. Apa yang akan terjadi jika bumi dipenuhi orang-orang seperti itu? Pastinya akan ada kekacauan hebat.
1. Sebab keseimbangan alam terganggu (idealnya manusia ada yang baik dan ada yang jahat, dsb)
2. Bagaimana menentukan standar kecantikan/ketampanan apabila semua cantik dan tampan, bahkan banyak yang mempunyai wajah persis sama.
3. Akan terjadi homogenisasi (banyak orang terlihat sama (identik) termasuk sifat, kelebihan, kekurangan, dll). Padahal bukankah setiap manusia seharusnya mempuyai pikiran, akal budi, kepribadian, fisik, dan mental yang unik dan berbeda satu sama lain semuanya identik.
4. Kejahatan yang dilakukan akan semakin canggih karena semua penjahat mempunyai otak jenius.
Kesimpulannya, apabila kloning dilakukan terhadap manusia, dari segi kemanusiaan itu hanya akan membuat kehidupan manusia semakin menderita.

B. Dari sudut moral kloning dipandang sebagai berikut:
Penggunaan SCNT dalam kloning terapeutik demi memperoleh embryonic stem cell yang juga merusak embrio hasil SCNT tidak dapat dibenarkan secara moral (Saputra, 2006)
Kloning akan menimbulkan perasaan dominasi dari suatu kelompok tertentu terhadap kelompok lain. Kloning biasanya dilakukan pada manusia unggulan yang memiliki keistimewaan dibidang tertentu. Tidak mungkin kloning dilakukan pada manusia awam yang tidak memiliki keistimewaan. Misalnya kloning Einstein, kloning Beethoven maupun tokoh-tokoh yang lain. Hal ini akan menimbulkan perasaan dominasi oleh manusia hasil kloning tersebut sehingga bukan suatu kemustahilan ketika manusia hasil kloning malah menguasai manusia sebenarnya karena keunggulan mereka dalam berbagai bidang.
Teknik yang dipakai dalam kloning manusia dianggap tidak aman dan efektif. Hal ini justru dapat merendahkan martabat manusia karena resiko kerusakan masih sangat tinggi. Hal ini tidak etis karena hasil yang akan dicapai dengan program itu masih jauh lebih sedikit dibandingkan dengan resiko kerusakan yang dihasilkan oleh teknik kloning tersebut.

C. Dari sudut etika bangsa Indonesia kloning dipandang sebagai berikut:
Etika nenek moyang dan budaya Indonesia akan hilang jika kloning terus dilakukan, karena setiap masyarakat Indonesia memiliki ciri dan khas berbeda (dilihat dari fisik, psikis). jika proses kloning di lakukan maka akan menghilangkan cirri dan macam-macam khas bangsa Indonesia
Kloning juga akan menghilangkan garis keturunan dan hukum tentang perkawinan, nasab, nafkah, hak, dan kewajiban antar bapak dan anak, waris, perawatan anak, hubungan kemahraman, hubungan ’ashabah dan lain-lain
Di Indonesia juga memiliki etika dalam menentukan keturunan, kloning akan mempersulit bahkan menghilangkan budaya dan etika tersebut




SEBAGAI MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN ANDA HARUS MEMPELAJARI FISAFAT ILMU.

1. Filsafat memberi bekal dan kemampuan pada kita untuk memperhatikan pandangan kita sendiri dan pandangan orang lain dengan kritis. Kadang ini memang bisa mendorong kita menolak pendapat-pendapat yang telah ditanamkan pada kita, tetapi filsafat juga memberikan kita cara-cara berfikir baru dan yang lebih kreatif dalam mengahadapi masalah yang mungkin tidak dapat dipecahkan dengan cara lain.Kemampuan berfikir secara jernih, menalar secara logis, dan mengajukan dan menilai argumen, menolak asumsi yang diterima begitu saja, dan pencarian akan prinsip-prinsip pemikiran dan tindakan yang koheren semuanya ini merupakan ciri dari hasil latihan dalam ilmu filsafat. Sedangkan penjelasan tersebut sangat berhubungan dan membatu saya sebagai mahasiswa prodi pendidikan administrasi perkantoran. 

2. Mempelajari filsafat ilmu mendatangkan kegunaan bagi para mahasiswa untuk mendalami metode ilmiah dan untuk melakukan penelitian ilmiah. Dengan mempelajari filsafat ilmu diharapkan mereka memiliki pemahaman yang utuh mengenai ilmu dan mampu menggunakan pengetahuan tersebut sebagai landasan dalam proses pembelajaran dan penelitian ilmiah. 
3. Mempelajari filsafat ilmu memiliki manfaat praktis. Setelah mahasiswa lulus dan bekerja mereka pasti berhadapan dengan masalah diperlukan kemampuan berpikir kritis dalam menganalisis berbagai hal yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi. Dalam konteks inilah pengalaman mempelajari filsafat ilmu diterapkan
      4.   Dengan belajar filsafat mahasiswa akan lebih konsisten. Mahasiswa akan memepertanyakan sesuatu secara mendasar, menganalisis, dan mengevaluasi segalanya secara cermat dan lebih konsisten. Hal itu sangat dibutuhkan dalam bidang ilmu ekonomi.
             5. Fisafat memberikan metode sistematis untuk menyelesaikan persoalan. Filsafat mengajarkan menyusun argument yang valid dan bernalar secara logis.








Sumber :
ssprapti.blogspot.com/2012/01/tugas-mata-kuliah-filsafat.html
https://www.scribd.com/doc/134490992/Pentingnya-Mahasiswa-Mempelajari-Filsafat (Diakses 22 mei 2015 22.00wib)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar