Selasa, 07 April 2015

MESIN KANTOR MANUAL

1.      MESIN KETIK MANUAL
A.    Pengertian
Mesin ketik atau mesin tik adalah mesin dengan sebuah set tombol-tombol yang apabila ditekan menyebabkan huruf dicetak pada dokumen, biasanya kertas. Mereka yang menggunakan mesin ketik dikenali sebagai juru ketik. Mesin ketik mempunyai tombol mesin ketik, dengan tombol untuk huruf pada font.
B.     Ciri-Ciri
1)      Komponennya bersifat mekanis atau hanya bergerak bila dioperasikan.
2)      Digerakkan dengan tenaga tangan manusia.
3)      Gandaran dapat digeser ke kanan dan ke kiri.
4)      Letak pita dapat diatur ke atas, tengah, dan bawah.
5)      Rol pita (spool) dapat menggulung pita ke kanan dan ke kiri.
6)      Ukuran huruf pica dan elite.
7)      Untuk mengganti baris digunakan kait.
8)      Mencetak dengan batang huruf (type block).
9)      Panjang gandaran maksimum 27 inci.
C.    Ukuran
1)      Standar
a)      Panjang gandaran antara 13 sampai 27 inci.
b)      Dapat digunakan untuk mengetik kertas yang berukuran double folio penuh atau A2 dan A3.
c)      Papan tuts lengkap dengan sistem tabulator penuh.
d)     Nama lain mesin tik ukuran ini adalah mesin tik serbaguna (allpurpose typewriter).
2)      Semistandar
a)      Panjang gandaran 13 inci.
b)      Dapat digunakan untuk mengetik kertas ukuran 1½  folio atau A4.
c)      Tabulator sederhana, tapi ada juga yang meng­gunakan sistem tabulator tetap, misalnya 5 ketukan setiap tabulatornya.
3)      Portabel
a)      Panjang gandaran hanya 10 inci.
b)      Mesin tik ini bentuknya kecil hingga memudah­kan dibawa ke mana-mana.
c)      Tidak memiliki sistem tabulator.
d)     Hanya mampu mengetik kertas berukuran folio.
D.    Komponen
Pada umumnya, mesin tik manual memiliki tiga komponen utama, masing-masing komponen akan diterangkan di bawah ini:
1)      Gandaran (carriage)
Bagian mesin tik yang berjalan di atas rel dan dapat digerakkan ke kanan dan ke kiri. Bagian-bagian yang terdapat di dalam gandaran, meliputi:
a)      Tombol penggulung (platen knob)
Digunakan untuk memutar rol ke depan dan ke belakang.
b)      Pembebas jarak baris (variable line spacer)
Digunakan untuk membebaskan kunci jarak baris.
c)      Pembebas rol (roller release)
Digunakan untuk membebaskan rol dari gigi jarak baris.
d)     Pembebas gandaran (carriage release lever)
Digunakan untuk membebaskan gandaran ­ke kiri gandaran dan dapat digerakkan ke kanan.
e)      Pembebas kertas (paper release lever)
Digunakan untuk membebaskan kertas pada pinggir kiri, meluruskan pemasangan kertas pada pinggir kiri, dan melonggarkan kertas agar mudah dicabut.
f)       Pembebas tabulator (complete tabulator clearing lever)
Digunakan untuk membebaskan semua pasak ta­bulator secara bersamaan.
g)      Pengatur jarak baris (line space regulator)
Digunakan untuk memberi jarak baris ketika mengetik.

h)      Papan kertas (paper rest, paper table)
Digunakan untuk meletakkan kertas pada saat dipasangkan dan untuk mengetahui lebar kertas.
i)        Penuntun kertas (paper guide)
Digunakan untuk menentukan tempat pinggiran kertas di sebelah kiri.
j)        Rol (cylinder, roler)
Digunakan untuk menggulung kertas. Di bawah bagian ini terdapat rol lebih kecil yang berguna un­tuk memegang kertas pada rol (paper holder bail).
k)      Mistar kertas (paper bail)
Digunakan untuk menjepit kertas pada rol. Pada mistar kertas terdapat skala penuntun kertas (paper guide scale) yang berfungsi untuk menen­tukan penempatan kertas.
l)        Penekan segi (margin stop)
Digunakan untuk menentukan batas pinggir kiri dan kanan dari kertas. Pada bagian kiri komponen ini terdapat papan penghapus (eraser table) yang berfungsi sebagai landasan saat menghapus.
m)    Kait (carriage return, line space lever)
Digunakan untuk menggeser gandaran ke kanan secara otomatis dan menarik kertas ke atas. Selain itu, bisa juga digunakan untuk membuat baris baru.
2)      Kerangka mesin tik
Merupakan rangkaian peralatan mekanik yang meng­hubungkan papan tuts dengan gandaran. Kerangka mesin tik terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut:
a)      Kunci gandaran (carriage lock)
Digunakan untuk mengunci gandaran pada saat mesin tidak digunakan.


b)      Pemegang kartu (card and label holder)
Digunakan untuk menekan kartu, label, kuitansi, dan amplop agar tidak merapat pada roll atau bergeser.
c)      Penuntun garis (line indicator)
Digunakan untuk menuntun garis ketikan karena garis ini terletak pada bagian tengah pemegang label dan berada tepat pada sepatu huruf.
d)     Lubang penggaris (ruling holes)
Alat ini terletak pada pemegang label dan ber­guna untuk membuat garis tegak atau datar pada ketikan.
e)      Titik ketik (print point, pointer)
Terletak di antara dua pemegang label dan ber­guna untuk mengetahui letak huruf dengan tepat.
f)       Pita (ribbon)
Biasanya, lebar pita sekitar 13 mm dan mengguna­kan tinta karbon yang berfungsi untuk memberi warna huruf atau hasil ketikan pada kertas. Berdasarkan pembuatnya ada dua jenis pita, yaitu pita katun dan pita plastik. Pita katun terbuat dari bahan katun dan bisa digunakan berkali-kali. Pita ini terdiri dari dua warna, yaitu hitam dan hitam-­merah. Sedangkan pita plastik terbuat dari plastik dan hanya dapat digunakan sekali. Biasanya, pita plastik digunakan untuk cetak offset. Pita ini hanya mempunyai satu warna, yaitu hitam.
g)      Penggulung pita (roll, spool)
Penggulung pita terletak di bawah tutup mesin, di sebelah kiri dan kanan mesin tik. Ujung kaitnya ber­ada di tengah dan berfungsi untuk menggulung pita.
h)      Penggetar pita (ribbon vibrator)
Berfungsi sebagai pemegang pita untuk mengu­rangi getaran pada waktu pengetikan. Di antara pemegang pita terdapat penuntun pita (ribbon guide).

i)        Pengembali putaran pita (ribbon feed release)
Pengembali putaran pita terletak di kiri dan kanan dekat spool dan berfungsi untuk menggeser putar­an pita ke arah spool yang kosong.
j)        Pengerem pita (ribbon brake lever; flap)
Pengerem gulungan pita yang berfungsi untuk menghindari terlipatnya gulungan pita.
k)      Pengatur pita (ribbon indicator; ribbon selector switch)
Berfungsi untuk mengatur warna hasil ketikan sesuai dengan warna pita. Bagian atas hitam, bawah merah, dan tengah netral. Biasanya di­gunakan untuk mengetik kertas sheet.
l)        Balok huruf (letter block)
Bagian ini terdiri dari balok huruf, angka, simbol, dan tanda baca lainnya. Balok huruf ini terletak di bawah tutup mesin.
m)    Bel (bell)
Letaknya di bawah gandaran dan berfungsi untuk memberi isyarat bahwa pengetikan tinggal lima atau enam hentakan lagi.
3)      Papan tuts (keyboard)
Papan tuts terdiri dari empat bagian, yaitu tuts angka, huruf, simbol, dan tanda baca.
a)      Tuts huruf
Terdiri dari 26 huruf, yaitu tuts basis (A S D F G H J K L), tuts pangkal (Z X C V B N M , . ?), dan tuts-­tuts deretan paling atas (Q W E R T Y U I O P 1/2).
b)      Tuts angka, simbol, dan tanda baca
Tuts angka terdiri dari 10 angka (0-9) dan ter­letak pada deretan paling atas. Pada tuts angka ini terdapat simbol (di bagian atas) yang akan mun­cul bila kita menekan tombol shift.
c)      Kunci pengubah (shift lock)
Tuts yang terletak di sebelah kiri tuts A dan ber­fungsi untuk mengetik huruf kapital. Sedangkan untuk mengembalikan ke huruf kecil, tekanlah tuts pengubah (di bawahnya).
d)     Tuts pengubah (shift key)
Tuts tanpa tanda dan terletak di ujung kiri-kanan pada deretan paling bawah. Berfungsi untuk me­ngetik huruf kapital satu per satu serta tanda baca atau simbol yang terletak di bagian atas.
e)      Bilah spasi (space bar)
Terletak di bawah deretan tuts huruf dan berfungsi untuk menggeser gandaran ke kiri atau untuk membuat spasi.
f)       Tuts tabulator desimal
Minimal terdapat 8 tuts: 1,100,1000, dan se­terusnya yang berfungsi untuk pengetikan lurus antara desimal, satuan, puluhan, dan seterusnya.
g)      Tuts kunci tabulator (tab set key)
Tuts dengan tanda (+) atau tab + ini terletak di bagian atas dan berfungsi untuk memasang pasak tabulator (tab stop).
h)      Tuts pembebas tabulator (tab clearing key)
Tuts dengan tanda (-) atau tab - ini terletak di bagian atas yang berfungsi untuk menggeser gan­daran ke kanan.
i)        Tuts tabulator (tab key/bar)
Tuts dengan tanda tabs ini terletak di bagian atas yang berfungsi untuk menggeser gandaran ke kanan.
j)        Tuts spasi ganda (double space setter)
Tuts dengan tanda / / / yang terletak di ujung kiri ini berfungsi untuk mengetik huruf dengan jarak satu spasi secara otomatis.
k)      Tuts pembebas pasak (margin release)
Tuts dengan tanda = => <= = I I <= = = => : : MR ini terletak di sebelah kiri tuts Q. Tuts ini berfungsi untuk membebaskan pasak kanan apabila kita mengetik beberapa huruf yang harus dirangkai, tetapi sudah melewati batas ketikan.
l)        Tuts pemundur (back space)
Tuts dengan tanda = =>, <= = ini berfungsi untuk memundurkan gandaran satu spasi tiap ditekan satu kali.
m)    Bilah spasi pengulang (repeat space bar)
Terletak di sebelah kanan atau kiri bilah spasi, biasanya diberi warna merah dengan tulisan Auto­matic atau Repeat Spacer. Tuts ini berfungsi untuk membuat spasi berulang.

2.      MESIN JUMLAH MANUAL
A.    Pengertian
Mesin jumlah manual adalah mesin yang dapat menghitung perkalian yang sederhana tetapi cara menghitungnya seperti penjumlahan sehingga untuk mencapai hasilnya relatif lama.
Mesin jumlah manual termasuk salah satu jenis mesin hitung karena berupa mesin yang dipergunakan untuk menghitung angka-angka. Mesin jumlah memiliki kemampuan untuk menjumlah, mengurangi dan mengalikan secara sederhana.
B.     Ciri-Ciri
1)      Digerakkan oleh tangan (tenaga manusia) sehingga terdapat engkol.
2)      Cara kerja dan komponen mesinnya mekanik.
3)      Perhitungan tercetak pada kertas hitung (printing).
4)      Indikator hanya menunjukkan jumlah digit.
5)      Tiap perhitungan dan pencetakan angka-angka berjalan melalui penarikan engkol yang menggerakkan balok-balok angka.
C.    Cara Kerja
1)      Angka-angka yang dihitung ditekan lewat tuts angka selanjutnya digerakkan oleh engkol.
2)      Tekanan tiap tuts angka dan tarikan engkol akan menggerakkan balok angka kemudian balok angka memukul pita yang bertinta.
3)      Di bawah pita terdapat roll kertas sehingga setiap tuts yang ditekan diikuti dengan tarikan engkol menggerakkan balok angka.

3.      MESIN HITUNG MANUAL
A.    Pengertian
Mesin hitung manual merupakan mesin yang dapat menghitung perkalian yang sederhana tetapi cara menghitungnya seperti penjumlahan sehingga untuk mencapai hasilnya relative lama. Mesin hitung manual termasuk salah satu jenis mesin hitung karena berupa mesin yang dipergunakan untuk menghitung angka-angka. Mesin penghitung manual dioperasikan dengan tangan (tangan manusia) yang dilengkapi dengan engkol mesin hitung manual.


B.     Ciri-Ciri
Mesin hitung manual yang dibahas berikut ini adalah mesin hitung FACIT dengan ciri-ciri sebagai berikut : 
1)      Tenaga penggeraknya adalah tangan (tenaga manusia) sehingga menggunakan engkol (handel, hand crank).
2)      Cara kerja dengan mekanis.
3)      Komponen mesinnya juga mekanis.
4)      Perhitungan bilangan-bilangan ditampilkan kepada 3 register (register I,II, dan III).
5)      Termasuk mesin berkunci 10.
6)      Tidak mencetak hasil perhitungan.
7)      Indikatornya hanya menunjukkan jumlah digit.
8)      Tiap perhitungan dan pencetakan angka-angka berjalan melalui penarikan engkol yang menggerakkan balok-balok angka. 
C.    Cara Kerja
Cara kerja dan komponen mesinnya mekanis yang terdiri dari rangkaian alat yang saling berhubungan dan bergerak sesuai dengan fungsinya masing-masing, dan juga tidak mencetak hasil perhitungan, juga hasil operasi hitungannya antara lain penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
D.    Tenaga Penggerak 
Menurut tenaga penggeraknya, mesin hitung manual yaitu :
1)      Angka-angka yang di hitung di tekan lewat tuts angka dan selanjutnya digerakkan oleh engkol.
2)      Tekanan oleh tuts angka dan tarikan engkol akan menggerakkan balok angka kemudian balok angka memukul pita yang bertinta.
3)       Di bawah pita terdapat roll kertas sehingga setiap tuts yang ditekan diikuti dengan tarikan engkol yang menggerakkan balok angka.
E.     Jenis-Jenis
1)      Menurut penyajiannya, mesin hitung manual dibedakan menjadi dua, antara lain:
a)      Mesin hitung pencetak mesin hitung, yang mencetak angka-angkanya pada kertas hitung atau kertas roll.
b)      Mesin hitung tidak mencetak mesin hitung yang cara penggunaannya tidak mencetak angka-angka pada kertas hitung.
2)      Menurut  jumlah kuncinya, mesin hitung manual dibedakan pula menjadi dua jenis, yaitu :
a)       Mesin hitung berkunci  sepuluh, yaitu mesin hitung yang jumlah kuncinya tidak begitu banyak pada papan kunci terutama berisi tuts angka 0 – 9.

b)      Mesin hitung berkunci penuh, yaitu mesin hitung dengan kunci atau tuts pada papan kunci yang jumlahnya banyak sehingga tampak memenuhi papan tuts tersebut.

F.     Komponen
1)      Engkol (handel crank), berupa engkol yang terletak dibagian samping kanan dengan pegangan yang panjang 3 cm serta pangkal pegangan berkunci. Adapula caranya memutar dengan tangan kanan sambil menarik keluar pegangan tersebut agar kunci engkol terbatas lalu diputar kedepan atau kebelakang lalu dikembalikan kembali ketempat semula (dikunci) dan jangan sampai menekan tuts angka pada saat engkol tidak tempatnya (dikunci) sebab hal ini dapat menyebabkan mesin macet. Jika memutar engkol kedepan  sekali berarti menambah, dan beberapa kali berarti mengalikan. Dan jika memutar engkol  kebelakang sekali berarti mengurangi, dan beberapa kali berarti membagi. Memutar sekali / satu kali yaitu sejak pegangan engkol pada posisi kunci sampai kembali lagi pada posisi kunci.
2)      Penghapus register ini terbuat dari logam yang berada dibagian belakang kanan dibawah engkol dan berfungsi untuk menghapuskan angka-angka yang ada pada register I dan cara membersihkannya cukup merekan sampai terasa ke batas bawah dan register I berarti bersih atau netral (siap untuk menampilkan bilangan baru).
3)      Tuts tabulator ( kunci tabulator II ), berupa tuts bertanda (←II ), berguna untuk menggeser angka ke kiri dengan cara menekan tuts tersebut.
4)      Tuts tabulator, kunci tabulator (tab key), dengan berupa tuts yang bertanda(←) dan berada disebelah kanan tuts angka yang berguna untuk menggeser angka pada register I ke kiri penuh dengan cara menekan tuts tersebut.
5)      Tuts angka, kunci angka ( figure key ), dengan berupa tuts yang betanda angka 0 ­ 9 dan dipergunakan untuk menyimpan angka-angka pada register I dengan cara menekan tuts yang dikehendaki.
6)      Tuts spasi ( spacer, space buttom ), berupa tuts bertanda (              ) yang berada disebelah kiri dan berfungsi untuk menggeser mundur ke kanan / arah panah angka-angka pada register I yaitu dengan cara menekan tuts tersebut dan tiap kali menekan angka pada register I mundur I digit.
7)      Tuts mundur (back space), berupa tuts bertanda (                ) yang berada disebelah kiri dan berfungsi untuk menggeser mundur kekiri / arah panah angka- angka pada register I yaitu dengan cara menekan tuts tersebut dan tiap kali menekan angka pada register I mundur I digit.
8)      Penghapus register II, terbuat dari logam yang bertanda ( II )  berfungsi untuk menghapus angka pada register II, dengan cara menekan penuh. Untuk mesin facit CI- 13 penghapus registerII, berbeda dibagian samping kanan diatas engkol dan cara menggunakannya cukup dengan menarik habis kearah pangkal engkol.
9)      Penghapus register III, ini terbuat dari logam bertanda angka ( III ) yang berfungsi untuk menghapus angka-angka pada register III dengan cara menekan penuh.
10)  Kunci pemindah, bentuknya seperti engkol tuts berada disamping sebelah kiri dan berfungsi untuk memindahkan angka pada register III dan register II lalu ke register I dengan cara: 1) Jika memindahkan angka R II ke R I maka hapuslah angka R I  dengan menghapus R I lalu tekan taburator II (  ←  II ) yang berada disebelah kanan tuts angka satu kali lalu tarik kunci pemindah ke arah operator sehingga angka R III pindah k R I kosong. (Pemindahan ini berguna apabila bilangan hasil penjumlahan, pengurangan, perkalian akan dikalikan langsung dengan bilangan tersebut). 2) Jika memindahkan angka register II ke register I dengan menghapus atau menetralkan angka R I dengan menekan penuh penghapusan R I kemudian tekan kunci pemindah ke arah operator setelah itu tekan kunci tabulator II ( ← II ) sehingga angka pada R I dan R II kosong. (Pemindahan ini berguna apabila hasil bagi akan langsung ditambahkan, dikurangi atau dikalikan dengan bilangan tertentu).
11)  Register, berupa layar display ditutup dengan mika jernih dan dibagian atas tertulis angka satu sampai enam belas ( 1 – 16 ) berurutan dari kanan ke kiri memanjang yang menunjukkan kemampuan menampung angka atau jumlah digit juga dilengkapi dengan plastik segitiga yang mudah digeser untuk menunjukkan tanda koma ( , ). Di sebelah kiri tertulis angka I register I, register I ini dipergunakan untuk menyiapkan angka-angka ( bilangan ) yang dapat dipergunakan untuk perhitungan menambah, mengurangi, mengalikan dan juga membagi.
12)  Register II, berupa layar atau display di tutup dengan mika jernih dibagian atas tertulis angka 1 – 9 berurutan dari kanan ke kiri menunjukkan kemampuan penampung angka ( jumlah ) dan dibagian atas terdapat deretan lubang kecil bulat dengan posisi lurus dengan angka digit. Salah satu lubang itu akan berbeda dengan yang lain karena yang menunjukkan bahwa lurus pada digit atau lubang itu akan ditampilkan angka bilang engkol di putar. Register ini juga dilengkapi dengan plastik sehingga untuk menunjukkan koma ( , ) dan disebelah kiri tertulis angka II yang menunjukkan register II, maka angka ini akan menunjukkan hasil bagi dan bilangan pembagi
13)  Register III, berupa layar atau display ditutup dengan mika jernih di bagian atas tertulis angka 1 – 16 yang berurutan dengan plastik segitiga yang mudah di geser-geser untuk menunjukkan kemampuan penampung angka (jumlah). Register ini juga dilengkapi dengan plastik segitiga yang mudah digeser-geser dan untuk menunjukkan register III maka register ini akan menunjukkan hasil penambahan, pengurangan dan perkalian.

G.     Proses Penggunaan
1)      Tiap-tiap tuts angka yang ditekan akan memutar roda angka (figure wheel) sehingga menunjukkan pada register I.
2)      Pemutaran engkol ke depan akan menggeser dua roda angka lainnya dan menunjukkannya pada register II dan register III sebagai kelipatan penambahannya.
3)      Pemutaran engkol belakang akan menggeser dua roda angka lainnya dan menunjukkan pada register II dan register III sebagai kelipatan pengurangan.
4)      Jumlah pemutaran engkol ke depan maupun ke belakang akan menunjukkan jumlah kelipatannya.

4.      PERFORATOR
A.    Pengertian
Perforator adalah pelubang kartu dengan satu pelubang yang di gunakan untuk melubangi kartu-kartu perpustakaan, nama-nama, plastik, dan lain-lain. Perforator juga sering disebut sebagai  pelubang kertas yang mempunyai  dua pelubang yang di gunakan untuk melubangi kertas yang akan di simpan dalam snelhechter. Pelubang kertas yang  panjang dengan lima pelubang di gunakan untuk melubangi kertas yang akan di masukkan ke dalam binders ring.
B.     Ciri-Ciri
1)      Di gerakkan dengan tangan.
2)      Cara kerja dan komponen mesinnya mekanis.
3)      Membuat lubang bulat dengan garis tengah 5 Nm.
C.    Cara Kerja
1)      Mata lubang terbuat dari baja dengan permukaan cekung tajam di hubungkan dengan penekan.
2)      Papan kertas dengan lubang bulat bergaris tengah sama berposisi lurus dengan mata pelubang.
3)      Kertas diletakkan di papan kertas. Bila alat penekan di tekan, mata pelubang menembus kertas dengan meninggalkan lubang bulat sebesar mata pelubang dengan garis tengah 5 Nm.


D.    Cara Menggunakan
1)      Kertas yang akan di beri lubang maksimum 10 lembar sekaligus. Lembar teratas di lipat sama lebar untuk menentukan titik tengah panjang kertas itu. Lalu bagian tepi kertas di ratakan.
2)      Kertas di letakkan di papan kertas, dimasukkan lubang penjepit kanan kiri sampai bagian tepi kertas menyentuh batas tepi lubang penjepit.
3)      Penekan ditekan dengan telapak tangan secara wajar sampai kertas tersebut berlubang.
E.     Cara Pemeliharaan
1)      Selalu di bersihkan dengan kain halus pada seluruh permukaan untuk menghindari karat dan di tempatkan di tempat kering.
2)      Jangan memukulkan telapak tangan pada bagian penekan.
3)      Sisa lubang kertas di bersihkan dari tempatnya sehabis dipergunakan.  
  
                         
5.      NUMERATOR
A.    Pengertian
Numerator (Mesin Penomor) adalah mesin yang digunakan untuk memberi nomor secara  berturut-turut maupun secara double dengan cara mengatuk sesuai dengan kebutuhan si operator. Mesin ini biasanya untuk membuat nomor pada arsip, faktur, dan lain-lain. Mesin penomor ini dapat bekerja secara otomatis untuk membuat nomor berurut-urut maupun dengan rangkap sesuai kebutuhannya. Untuk mesin penomor ada dua jenis, yaitu yang mempunyai digit 6 dan ada juga yang digit 8.
B.     Ciri-Ciri
1)      Digerakkan dengan tangan manusia (manual).
2)      Cara kerja dan komponen/mesinnya mekanis.
3)      Membuat angka berturut-turut secara otomatis.
4)      Ada bagian pengatur angka rangkap.
5)      Saat mengatur angka menggunakan stylus/stik.
C.    Cara Pengoperasian
1)      Pemberian tinta
a)      Tangkai diletakkan ke bawah, bantalan tinta akan keluar dan dilepas.
b)      Bantalan tinta diambil.
c)      Isi bantalan tinta dengan tinta khusus.
d)     Pasang kembali dengan menekan tangkai seperti semula.
2)      Pengaturan nomor
a)      Tangkai ditekan kebawah dan geser kunci penyangga sehingga tangkai tertahan pada posisi dibawah, dan alasannya harus menghadap muka kita, dan bantalan tintanya menghadap kearah badan kita.
b)      Tekan roda angka kearah depan dengan stylus sesuai dengan kebutuhan kita.
c)      Lepaskan handle agar posisi seperti semula.
3)      Pencetakan nomor
a)      Tepatkan bagian kertas yang akan diberi nomor pada penuntun nomor.
b)      Tekan handle ke bawah secukupnya hingga nomor tercetak pada kertas sesuai dengan posisi yang kita kehendaki.
c)      Bila menghendaki angka rangkap berturut-turut maka aturlah pengatur rangkap sesuai kehendak kita.
D.    Komponen
1)      Alat pengatur rangkap, berfungsi untuk mengatur angka rangkap sesuai dengan yang dikehendaki.
2)      Roda angka, berfungsi untuk mencetak angka.
3)      Penuntun baris, berfungsi untuk pedoman waktu akan membuat nomor pada kertas yang berupa lubang agar hasil cetakan nomor tepat pada posisinya.
4)      Bantalan tinta, berfungsi untuk menampung tinta agar hasil cetakan selalu jelas.
5)      Penjepit bantalan tinta, berfungsi untuk menjepit bantalan tinta agar tidak terlepas dari mesin.
6)      Kunci penyangga, berfungsi untuk menyangga roda angka pertama saat pemasangan nomor.
7)      Tangkai penekan, berfungsi untuk menekan mesin sehingga angka-angka akan tertekan ke bawah saat mencetak nomor pada kertas.
8)      Tombol pembersih, berfungsi untuk membersihkan angka rangkap.
E.     Cara Pemeliharaan
1)      Bersihkan angka-angka dengan minyak tanah atau bensin.
2)      Bersihkan dengan kain halus agar tidak berkarat.
3)      Gunakan tinta khusus mesin penomor, dan jangan menggunakan tinta stampel.
4)      Simpanlah mesin pada tempat tertutup dan kering.
5)      Gunakan stylus selain logam agar tidak merusak roda angka.

6.      HECHT MACHINE STAPLER
A.    Pengertian
Stapler (Hect Machine) adalah alat yang digunakan untuk membendel kertas menjadi satu dengan menjepretnya agar rapi dan tidak berceceran pada waktu mengirimkan surat yang lebih dari satu lembar. Stapler ini berbentuk huruf "U".
B.     Ukuran
1)      Ukuran kecil, memakai isi ukuran No.10 (standar JIS) atau No.23 (standar Eropa-Amerika), bisa menjilid kertas fotokopi hingga 20 lembar.
2)      Ukuran sedang, memakai isi ukuran No.3 atau No.35, menjilid kertas fotokopi 30 hingga 75 lembar bergantung pada panjang kokot atau tangkai.
3)      Ukuran besar, memakai isi ukuran No.1 atau No.12, bisa menjilid kertas fotokopi dari 50 hingga sekitar 250 lembar bergantung pada panjang kokot. Tidak bisa digunakan untuk menjilid kertas dalam jumlah sedikit, karena bagian kokot yang keluar dari kertas terlalu panjang.


C.    Jenis-Jenis
1)      Stapler Pemaku
Stapler ini bisa digunakan untuk memaku poster atau kertas tebal di dinding atau papan pengumuman. Stapler jenis ini sering disebut Tacker. Sebagian stapler kantor memiliki lengan bagian bawah yang bisa dilipat keluar, sehingga lengan stapler bagian atas bisa dipakai untuk memaku. Pekerja konstruksi menggunakan stapler khusus yang disebut pistol kokot (staple gun) untuk memaku permadani, kayu lapis, dan sebagainya.
2)      Stapler Penjilid Majalah
Stapler penjilid majalah mempunyai lengan bagian bawah yang tetap dan lengan bagian atas yang bisa digeser-geserkan. Lembaran kertas yang hendak dijilid menjadi majalah atau brosur harus dijilid di lipatan bagian tengah yang tidak bisa dicapai stapler biasa.
3)      Stapler Listrik
Stapler berdaya listrik sering digunakan di kantor yang berhubungan dengan penjilidan, penerbitan, dan pengemasan. Penjilidan kertas bisa dilakukan secara cepat dan akurat dengan stapler otomatis. Mesin fotokopi model mutakhir yang dilengkapi penjilid otomatis bisa mengeluarkan salinan yang sudah dijilid dengan stapler secara otomatis.
7.      GUILLOTINE
A.    Pengertian
            Guillotine (Pemotong Kertas) adalah alat yang digunakan untuk memotong kertas yang cara memotongnya digerakkan dari atas ke bawah, sehingga kertas tersebut terpotong sesuai ukuran. Guillotine dipergunakan untuk memotong rata bagian tepi buku, diktat, atau memotong kertas sampai dengan tebal 6 cm sekaligus, untuk memotong kertas menjadi berbagai macam ukuran sesuai kebutuhan, serta untuk memadatkan kertas yang akan dijilid sehingga hasil penjilidan kuat. Kelebihan dari pemotong kertas guillotine adalah potongan yang lebih presisi dan kapasitas potongnya bisa mencapai 300 lembar. Tapi di pemotong kertas ini juga mempunyai kekurangan, yaitu tidak bisa memotong dengan ukuran lebih dari 1 meter (Manual).
B.     Ciri-Ciri
1)      Di gerakkan dengan tangan dan ada yang dengan listrik.
2)      Cara kerja dan komponen mesinnya mekanis.
3)      Memotong kertas dengan pisau yang ditekan.
C.    Cara Kerja
1)      Kertas yang diletakkan di papan kertas dengan bagian yang akan dipotong  diletakkan tepat pada alat pemotong.
2)      Dengan menekan pisau potong yang berada di atas kertas secukupnya, maka kertas akan terpotong tepat pada garis pertemuan mata pisau dan alat pemotong.
D.    Proses Penggunaan
1)      Susunlah kertas yang akan dipotong dengan rapi.
2)      Buka mulut mesin dengan cara memutar alat pemutar press kekanan.
3)      Masukkan kertas ke mulut mesin.
4)      Tekan kertas  dengan besi penekan dengan cara memutar pemutar besi penekan kiri.
E.     Komponen
1)      Pemutar press, digunakan  untuk menggerakan besi pengepres atau besi penekan kertas.
2)      Pengepres, berfungsi untuk menekan kertas yang akan dipotong agar tidak mudah bergeser.
3)      Pisau pemotong kertas, untuk memotong himpunan kertas yang sudah ditekan oleh besi penekan.
4)      Tangan pisau, yaitu tempat pisau pemotong kertas dipasang.
5)       Lengan besi, digunakan untuk menggerakan pisau  pemotong.
F.     Cara Pemeliharaan
1)      Seluruh permukaan tiap bagian mesin selalu dibersihkan dengan kain halus supaya tidak kotor dan berkarat, disimpan ditempat kering.
2)      Bagian per pada ujung pisau sesekali diberi pelumas.
3)      Pisau yang tumpul diasah seperti mengasah gunting.
4)      Jangan sampai memotong kertas yang ada bendelan berupa kawat jepret.
8.      MANUAL STENCIL DUPLICATOR
A.    Pengertian
Manual Stencil Duplicator (Mesin Stensil Manual) adalah mesin yang dapat digunakan untuk menggandakan warkat/surat dengan jenis kertas seperti HVS, duplicator, roneo dan sebagainya.
B.     Ciri-Ciri
1)      Tenaga penggeraknya menggunakan tenaga manusia.
2)      Komponen dan cara kerja mesin bersifat mekanis.
3)      Tinta yang digunakan adalah tinta stensil warna hitam.
4)      Sheet yang digunakan bisa sheet stensil, sheet scanner, atau stensil cutter sebagai sheet master.
5)      Ukuran kertas maksimum adalah kertas folio (8,5 x 13 inci atau 21,5 x 33 cm).
C.    Komponen
1)      Silinder tinta (ink cylinder)
a)      Penjepit sheet stensil (stencil fitting bar)
b)      Kain penyaring tinta (ink screen)
c)      Plat baja (steel band)
2)      Kerangka mesin
a)      Pintu tinta (inker door)
b)      Pompa tinta (ink pump)
c)      Alat penghitung (counter)
d)     Pengatur tinta (ink control)
e)      Engkol (handle)
f)       Pengatur posisi cetakan (copy positioning)
g)      Pengungkit pencetak (print lever)
h)      Pengatur pemasukan kertas (feed contril)
3)      Penutup mesin
a)      Papan kertas (feed bord)
b)      Penahan kertas (back guide)
c)      Papan penerima (receiving board)
d)     Penuntun kertas (paper guide)
9.      SPIRITUS DUPLICATOR
A.    Pengertian
Spiritus Duplicator (Mesin Stensil Spiritus) adalah jenis mesin pengganda proses langsung (direct proses) atau ada juga yang menyebutnya sebagai mesin pengganda cairan (liquide duplicator).
B.     Ciri-Ciri
1)      Tenaga penggeraknya menggunakan tenaga manusia (manual).
2)      Komponen dan cara kerja mesin bersifat mekanis.
3)      Menggunakan master paper.
a)      Kertas biasa dengan lapisan bahan pelicin.
b)      Master Sheet, kertas master dengan transfer carbon.
c)      Master thermal, kertas master dengan perekam menggunakan thermocopier.
4)      Penggandaan menggunakan kertas folio.
5)      Pencetakan menggunakan cairan pelarut alkohol.
C.    Cara Pengoperasian
1)      Pasanglah lembaran induk pada silinder mesin spirit duplikator. Rekaman yang terbalik (negatif) berada di luar.
2)      Angkat tempat cairan dan balikkanlah pada tempatnya.
3)      Putarlah silinder berulang-ulang untuk membasahi master copy-nya.
4)      Masukkanlah kertas pada tempatnya (baki kertas) di bagian belakang.
5)      Buatlah copy percobaan.
6)      Atur letak kertas dengan tepat.
7)      Putarlah sekian kali menurut kebutuhan.
8)      Setelah selesai memutar, lepaskanlah master copynya.
9)      Tutuplah mesin dengan rapi.
D.    Komponen
1)      Tabung berisi cairan (fluid tank)
2)      Alat penghitung (counter)
3)      Tempat kertas atau papan kertas (feed tray)
4)      Roda penyesuaian kertas (adjustment wheel)
5)      Tombol pengatur pemasukan kertas (feed control button)
6)      Pengatur posisi cetakan (copy positioner)
7)      Tombol pengatur tekanan (preasure control button)
8)      Engkol (handle)
9)      Tutup atas (top cover)
10)  Silinder logam (metal cylinder)
11)  Tempat hasil gandaan (receiving tray)
E.     Cara Pemeliharaan
1)      Bersihkan mesin stensil dari kotoran seperti debu, serbuk kertas,dan lain-lain.
2)      Letakkan mesin pada tempat yang kering dan tidak terkena matahari langsung.
3)      Bersihkan roll perataan tinta dengan menggunakan sabun.
4)      Bersihkan kain penyaring dengan menggunakan bensin.
5)      Beri pelumas pada gerigi yang berputar.

REFERENSI :
http://raudoh019.blogspot.com/2013/02/pengertian-mesin-tik.html, diakses pada hari Minggu, 22 Februari 2015
di akses pada hari tanggal 21 Februari 2015
http://cophika.blogspot.com/, diakses pada hari Senin, 23 Februari 2015
http://id.wikipedia.org/wiki/Stapler, diakses pada hari Senin, 23 Februari 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar