Profil-profil orang sukses di Indonesia
Hangger Dwipa DS
A. Tiga orang Sukses karena Wirausaha di Indonesia
1. Nadiem Makarim
"... Saya tidak betah bekerja di perusahaan orang lain. Saya ingin mengontrol takdir saya sendiri," - Nadiem Makarim.
Nama Nadiem Makarim sebagai Pendiri GO-JEK semakin terkenal seiring dengan 'booming' nya nama Go-Jek di Indonesia. Go-Jek adalah sebuah perusahaan jasa transportasi dengan menggunakan ojek dengan segala fasilitas dan kenyamanan yang ditawarkan kepada penggunanya yang berdiri pada tahun 2011. Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi mobile, GO-JEK berhasil merevolusi industri transportasi Ojek. Fitur yang ditawarkan GO-JEK pun berbagai macam seperti pengiriman barang, pesan antar makanan, berbelanja dan berpergian di tengah kemacetan, dimana semua ide itu berawal dari Nadiem Makarim. Sangat sedikit informasi yang didapat oleh biografiku.com tentang profil masa kecil Nadiem Makarim. Dari berbagai sumber yang didapat, pria kelahiran 4 Juli 1984 ini memiliki seorang ayah yang berasal dari Pekalongan yang berprofesi sebagai pengacara dan ibu dari Pasuruan yang bekerja di bidang non-profit. Nadiem Makarim memiliki dua saudara perempuan.
Profil Nadiem Makarim
Di ketahui bahwa Nadiem Makarim mulai bersekolah SD di Jakarta, kemudian ia lulus SMA di Singapura, dari Singapura ia kemudian melanjutkan pendidikannya di jurusan International Relations di Brown University, Amerika Serikat. dan selama setahun ia mengikuti program foreign exchange di London School of Economics. Ia juga melanjutkan studinya di Harvard Business School, Harvard University dan lulus dengan menyandang gelar MBA (Master Business Of Administration). Nadiem Makarim diketahui pernah bekerja di sebuah perusahaan McKinsey & Company sebuah konsultan ternama di Jakarta dan menghabiskan waktu selama tiga tahun bekerja disana. Diketahui pula ia pernah bekerja sebagai Co-founder dan Managing Editor di Zalora Indonesia kemudian menjadi Chief Innovation Officer kartuku. Berbekal banyak pengalaman selama bekerja, Nadiem Makarim kemudian memberanikan diri untuk berhenti dari pekerjaannya dan mendirikan perusahaan GO-JEK pada tahun 2011.
Alasan sederhana itulah yang membuat Nadiem Makarim mencoba merintis perusahaan sendiri yang kemudian dikenal dengan nama GO-JEK
berbekal pengalaman kerja serta memiliki jiwa Enterpreneurship. Ide bisnis transportasi GO-JEK sendiri berasal dari pemikiran Nadiem ketika ia berdiskusi dengan tukang ojek langganannya. Nadiem Makarim jarang menggunakan mobil karena mobilitasnya yang tinggi, ia lebih sering menggunakan jasa ojek. Dari perbicangannya dengan para tukang ojek, ia menemukan kenyataan bahwa hampir sebagian besar tukang ojek menghabiskan waktunya hanya menunggu pelanggan saja dan susah untuk mencari pelanggan, di sisi lain kemacetan Jakarta makin memburuk maka di butuhkan sebuah layanan transportasi yang cepat serta pengiriman yang cepat untuk membantu warga jakarta.
Nadiem Makarim dan Perusahaan Ojek Modern Berteknologi
Kemudian pada tahun 2011, GO-JEK sebagai perusahaan resmi didirikan oleh Nadiem Makarim yang kemudian menjabat sebagai CEO GO-JEK. Layanan Go-jek menawarkan fasilitas serta kecepatan dengan bekerja sama dengan para Tukang Ojek di bawah nauangan perusahaan GO-JEK. Layanan Go-jek Nadiem Makarim menawarkan jasa pengantaran barang dan makanan, transportasi, serta jasa belanja. Nadiem Makarim sendiri benar-benar memanfaatkan perkembangan teknologi untuk kemudahan pelanggan menggunakan jasa GO-JEK nya. Para pelanggan GO-JEK dapat menggunakan aplikasi melalui smartphone mereka untuk memesan layanan GO-JEK, selain itu Tarif dari GO-JEK didasarkan pada jarak tempuh dan pembayarannya dapat menggunakan credit (my wallet). Awal ia mendirikan perusahaan GO-JEK, ia hanya membawahi 20 orang tukang ojek, namun sekarang ia sudah memiliki 10 ribu orang tukang Ojek yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia dibawah naungan perusahaannya. Segala inovasi ia lakukan sehingga bisnisnya kemudian banyak di liput oleh media sebagai perusahaan yang merevolusi transportasi ojek.
Kemudian pada tahun 2011, GO-JEK sebagai perusahaan resmi didirikan oleh Nadiem Makarim yang kemudian menjabat sebagai CEO GO-JEK. Layanan Go-jek menawarkan fasilitas serta kecepatan dengan bekerja sama dengan para Tukang Ojek di bawah nauangan perusahaan GO-JEK. Layanan Go-jek Nadiem Makarim menawarkan jasa pengantaran barang dan makanan, transportasi, serta jasa belanja. Nadiem Makarim sendiri benar-benar memanfaatkan perkembangan teknologi untuk kemudahan pelanggan menggunakan jasa GO-JEK nya. Para pelanggan GO-JEK dapat menggunakan aplikasi melalui smartphone mereka untuk memesan layanan GO-JEK, selain itu Tarif dari GO-JEK didasarkan pada jarak tempuh dan pembayarannya dapat menggunakan credit (my wallet). Awal ia mendirikan perusahaan GO-JEK, ia hanya membawahi 20 orang tukang ojek, namun sekarang ia sudah memiliki 10 ribu orang tukang Ojek yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia dibawah naungan perusahaannya. Segala inovasi ia lakukan sehingga bisnisnya kemudian banyak di liput oleh media sebagai perusahaan yang merevolusi transportasi ojek.
2. Hamzah Izzulhaq
"Jangan NATO (No Action Talk Only). Ketika kita sudah punya banyak teori, langkah selanjutnya yang paling penting kita lakukan adalah ACTION, bertindak."
Pria berumur 19 tahun ini adalah seorang Entrepreneur Muda yang sukses, Pemuda kelahiran Jakarta, 26 April 1993 memang sudah memiliki bakat bisnis sejak masih kecil mulai dari menjual kelereng, gambaran, petasan hingga menjual koran, menjadi tukang parkir serta ojek payung pernah dilakukannya.
Ketika menduduki bangku SMA Hamzah baru mulai serius untuk memulai sebuah bisnis usaha, pada saat itu ia berjualan pulsa dan buku sekolah setiap pergantian semester, ia mendapatkan buku - buku tersebut dari pamannya yang kebetulan bekerja di sebuah toko buku besar. Dari usahanya ini ia berhasil mendapatkan keuntungan bersih mencapai Rp950 ribu / semester.
Uang jerih payah dari hasil penjualan pulsa dan keuntungan buku kemudian ditabungnya. Sebagian dipakai untuk membuka konter pulsa dimana bagian operasional diserahkan kepada teman SMP-nya sementara Hamzah hanya menaruh modal saja. Sayangnya, bisnis itu tak berjalan lancar. Omzet yang didapat sering kali dipakai tanpa sepengetahuan dan seizin Hamzah. Voucher pulsapun juga sering dikonsumsi secara pribadi. Dengan kerugian yang diteriman, Hamzah akhirnya memutuskan untuk menutup usaha yang hanya berjalan selama kurang lebih 3 bulan itu.
Dengan menyimpan rasa kecewa, Hamzah berusaha bangkit. "Saya sangat suka membaca buku-buku pengembangan diri dan bisnis. Terutama buku "Ciputra Way" dan "Quantum Leap". Sehingga itu yang membuat saya bangkit ketika rugi berbisnis, "jelasnya. Bermodal sisa tabungan di bank, Hamzah mulai berjualan pulsa kembali. Beberapa bulan kemudian, tepatnya ketika ia kelas 2 SMA, Hamzah membeli alat mesin pin. Hal itu nekat dilakoninya karena ia melihat peluang usaha di sekolahnya yang sering mengadakan sejumlah acara seperti pentas seni, OSIS dan lainnya, yang biasanya membutuhkan pin serta stiker. Dari acara-acara di sekolah, ia menerima order yang cukup besar. Tapi lagi-lagi ia harus menerima kenyataan merugi lantaran tak menguasai teknik sehingga banyak produk orderan yang gagal cetak dan mesinnya pun rusak.
Dari kerugian itu, Hamzah merenung dan membaca biografi pengusaha sukses untuk menumbuhkan kembali semangatnya. Tak berapa lama, ia mulai berjualan snack di sekolah seperti roti, piza dan kue-kue. Profit yang terkumpul dari penjualan makanan ringan itu sebesar Rp5 juta. Pada pertengahan kelas 2 SMA, ia menangkap peluang bisnis lagi. Ketika sedang mengikuti seminar dan komunitas bisnis pelajar bertajuk Community of Motivator and Entrepreneur (COME), Hamzah bertemu dengan mitra bisnisnya yang menawari usaha franchise bimbingan belajar (bimbel) bernama Bintang Solusi Mandiri. "Rekan bisnis saya itu juga masih sangat muda, usianya baru 23 tahun. Tapi bimbelnya sudah 44 cabang, "
Hamzah lalu diberi prospektus dan laporan keuangan salah satu cabang bimbel di lokasi Johar Baru, Jakarta Pusat, yang kebetulan ingin di-take over dengan harga jual sebesar Rp175 juta. Dengan hanya memegang modal Rp5 juta, pengusaha muda lulusan SMAN 21 Jakarta Timur ini melobi sang ayah untuk meminjam uang sebagai tambahan modal bisnisnya. "Saya meminjam Rp70 juta dari ayah yang seharusnya uang itu ingin dibelikan mobil. Saya lalu melobi rekan saya untuk membayar Rp75 juta dulu dan sisanya yang Rp100 juta dicicil dari keuntungan tiap semester. Alhamdulillah, permintaan saya dipenuhi, ".
Dari franchise bimbel itu, bisnis Hamzah berkembang pesat. Keuntungan demi keuntungan selalu diputarnya untuk membuat bisnisnya lebih maju lagi. Kini, Hamzah telah memiliki 3 lisensi franchise bimbel dengan jumlah siswa diatas 200 orang tiap semester. Total omzet yang diperolehnya sebesar Rp360 juta / semester dengan nett profit sekitar Rp180 juta / semester. Sukses mengelola bisnis franchise bimbelnya, Hamzah lalu melirik bisnis kerajinan sofabed di area Tangerang.
Sejak bulan Agustus 2011, bisnis Hamzah telah resmi berbadan hukum dengan nama CV Hamasa Indonesia. Lulusan SMA tahun 2011 ini duduk sebagai direktur utama di perusahaan miliknya yang omzetnya secara keseluruhan mencapai Rp100 juta per bulan.
3. Jakob Oetama
Mungkin banyak dari Anda yang belum mengetahui sosok Jakob Oetama sebagai seorang wartawan sekaligus pendiri surat kabar harian Kompas. Jakob Oetama dikenal sebagai salah satu sosok wartawan dan pengamat dunia pers sejak awal dekade 60-an.
Passion dan Background Pendidikan
Jakob lahir dari keluarga sederhana. Ayahnya adalah seorang pensiunan guru dari wilayah Sleman. Pria kelahiran Magelang, 27 September 1931 tersebut mulai menunjukkan ketertarikannya pada dunia pers dan jurnalis sejak muda. Setelah menyelesaikan pendidikan di SMA Seminari Yogyakarta, Jakob muda mulai mencari pengalaman dengan mengajar di SMP Mardiyuwana dan SMP Van Lith Jakarta.
Di usianya yang ke 24, Jakob mulai aktif menjadi tim redaktur mingguan Penabur di Jakarta. Passion yang besar terhadap dunia jurnalistik mendorong Jakob untuk melanjutkan studinya di 2 universitas sekaligus, yakni Perguruan Tinggi Publistik Jakarta dan Universitas Gajah Mada Yogyakarta.
Bentuk Dedikasi Jakob Oetama untuk Bidang Jurnalistik
Pada awal tahun 1960-an Jakob berkenalan dengan Ojong yang menjadi rekan satu tim dalam manajemen Ikatan Sarjana Katolik Indonesia. Saat itu pergaulan Ojong sangat luas. Ia menjalin relasi yang baik dengan banyak tokoh seperti Soe Hok Gie, Prof. Widjojo Nitisastro, Arief Budiman dan beberapa tokoh lainnya.
Ojong dan Jakob sama-sama pernah berprofesi menjadi guru dan sama-sama memiliki minat terhadap dunia pers dan sejarah. Hal inilah yang kemudian melatarbelakangi kerjasama Jakob dan Ojong dalam membuat sebuah baran majalah baru yang diberi nama Intisari.
Majalah Intisari pertama kali terbit pada Agustus 1963 dan bertujuan untuk mengambil beragam konten mengenai perkembangan ilmu pengetahuan, sains dan teknologi dari seluruh penjuru dunia. Konten-konten Intisari kemudian diperkuat oleh bantuan teman-teman Jakob dan Ojong dari Yogyakarta, seperti Swantoro, J. Adisubrata, Indra Gunawan dan Kurnia Munaba. Berkiblat pada Reader 's Digest besutan Amerika, Intisari berusaha menyajikan berita-berita yang intelek dan kompeten yang diharapkan membawa pengaruh positif bagi dunia pengetahuan Indonesia.
Sukses mengasuh majalah Intisari sejak tahun 1963, dua tahun kemudian Jakob beserta Ojong dan rekan-rekan lainnya mendirikan surat kabar harian yang diberi nama Kompas. Nama Kompas sendiri berasal dari usulan Bung Karno ketika berdiskusi dengan Jakob dan tim manajer Yayasan Bentara Rakyat. Surat kabar harian Kompas menjunjung tinggi nilai-nilai independen sumber berita yang digali secara mandiri, serta mengutamakan kecermatan di bidang profesi dan moral pemberitaan.
Kompas berkembang menjadi sebuah surat kabar harian yang berkualitas dan mengedepankan konten-konten yang informatif dan edukatif. Dari situ berdirilah sebuah kelompok usaha bernama Kompas Gramedia. Nama Gramedia digunakan sebagai member label pada usaha toko buku. Atau dengan kata lain, tim Gramedia lah yang bertanggung jawab atas proses produksi dan pencetakan surat kabar harian Kompas.
Hingga saat ini di bawah penanganan Jakob Oetama, Kompas Gramedia berhasil menjadi salah satu media cetak unggulan bahkan sukses melebarkan sayap ke bidang-bidang usaha lainnya seperti media pertelevisian dan bisnis perhotelan. Sosok Jakob Oetama yang Humble, Spontan dan Sangat Menginspirasi Perkembangan Jurnalistik dan Pers Indonesia
B. Tiga orang Sukses karena bekarja di Indonesia
1. Hotman Paris Hutapea
Nama Lengkap: Hotman Paris Hutapea
Tempat, tgl lahir: Laguboti, 20 Oktober 1959
Agama: Kristen
Pendidikan:
Sarjana Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Parahyangan Bandung (1981)
Master of Law dari University Technology of Sidney, Australia (1990)
Magister Ilmu Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada
Doktor Ilmu Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (2011)
Pengalaman Kerja:
OC Kaligis & Associates Law Firm
Nasution Lubis Hadiputranto Law Firm (1982)
Free Hill Hollingdale & Page, Sidney (1987-1998)
Founder Hotman Paris Hutapea & Partners (1999)
Asosiasi Konsultan Hukum Pasar Modal
Dijuluki sebagai "Raja Pailit" dan pengacara selebritis Indonesia.
Menjadi seorang pengacara sukses seperti sekarang ini, sebelumnya tak pernah ada di dalam bayangannya. Apalagi bisa dibilang menjadi selebritis yang dikenal seantero negeri ini, bahkan sampai ke luar negeri. Tapi inilah Hotman Paris Hutapea, seorang pengacara nyentrik yang saat ini punya nama di Indonesia. Gayanya yang ceplas ceplos dan suaranya yang lantang membuat dirinya banyak dikenal orang. Tapi banyak yang memuji, ada pula yang membencinya.
Seringnya ia membela artis yang sedang bermasalah, sering dicap oleh orang sebagai pengacara yang cari popularitas dan mencari uang semata. Meski begitu, semua cibiran yang dialamatkan kepadanya tidak menyurutkan ia untuk tetap membela kaum artis dari masalah.
2. Indra Sjafri
Indra Sjafri dilahirkan pada tanggal 2 Februari 1963 di Lubuk Nyiur, Batang Kapas, Pesisir Selatan, Sumatra Barat. Ia memulai karir sepakbolanya dengan menjadi pemain di klub PSP Padang dengan posisi sebagai gelandang pada era 80-an.
Menjadi Pelatih Garuda Muda
Setelah berpengalaman menjadi pemain sepakbola, Indra Sjafri memutuskan untuk menjadi pelatih saja. Awalnya ia melatih klub sepakbola di daerahnya yaitu di Sumatra Barat. Sejalan dengan waktu dan pengalamannya dalam menangani pemain, Indra Sjafri pun kemudian dipanggil oleh PSSI ke Jakarta.
Saat itu adalah tahun 2009 bulan Mei, Indra Sjafri ditugasi untuk mencari bibit unggul pemain muda dari daerah yaitu U-12, U-17 dan U-19. Indra Sjafri jugalah yang diberi tanggung jawab untuk membentuk mental mereka dan melatih skill mereka dalam memainkan bola.
Cara kepelatihan Indra Sjafri terbukti berhasil dengan berbagai prestasi yang ditorehkan oleh tim Garuda Muda di dunia internasional dimana dalam 22 tahun ini, Indonesia sangat minim prestasi bahkan tidak pernah.
Informasi Klub
|
||
Klub saat ini
|
:
|
Pelatih Indonesia U-19
|
KarierSenior
|
||
1986-1991
|
:
|
Tim PSP Padang
|
Kepelatihan
|
||
Tahun 2011.
|
:
|
Indonesia U-17
|
Tahun 2013.
|
:
|
Indonesia U-19
|
3. Sabrina Sameh
Lady joki atau joki wanita dalam ajang drag bike memang memiliki daya tarik tersendiri bagi kalangan pencinta balap. Kehadiran para joki - joki wanita dalam ajang balap drag bike membawa suasana baru di setiap event yang digelar. Antusias masyarakat yang melihat balap ini semakin ramai dengan kehadiran para joki - joki wanita tersebut. Dulunya drag bike selalu di dominasi oleh kaum pria dengan kesan macho, gentle dan pemberani. Namun saat ini keberadaan para joki - joki cantik semakin banyak. Sebut saja Sabrina Sameh, dragster wanita kelahiran Jakarta 26 agustus 1994 yang saat ini berdomisili di kompleks bumi kiara 4 - bandung, jawa barat dan memiliki hobi membaca buku ini menyukai balap sejak usia 12 tahun saat masih duduk di bangku kelas 1 SMP. Namun gadis cantik ini memutuskan untuk vakum dari dunia balap untuk focus pada sekolahnya.
Sabrina mulai menekuni kembali hobinya di dunia balap dengan bergabung dengan team Shit the Grid milik Muhammad Rusyad pemilik team yang bermarkas di Kompleks kpad Sriwijaya VII / 57 cimahi - bandung di matic 200cc.
Sabrina mulai menekuni kembali hobinya di dunia balap dengan bergabung dengan team Shit the Grid milik Muhammad Rusyad pemilik team yang bermarkas di Kompleks kpad Sriwijaya VII / 57 cimahi - bandung di matic 200cc.
Saat ini Sabrina Sameh tergabung dalam Team Key speed asuhan H. Rio Teguh, wanita cantik ini mengikuti balap pertamanya setelah bergabung dengan Team Key speed pada event Trendy Promo Seri ke 3 di bogor - jawa barat pada akhir tahun 2012 lalu.
Untuk tahun 2013 ini gadis yang kini menuntut ilmu di Universitas maranatha - bandung dan mengambil jurusan Management bergabung bersama team Anker Sport Hariot s Feat Key Speed IRC Lupromax Drag Bike
Team.
Kinerja balap yang saat ini di raihnya adalah:
1. Juara 3 pada event Trendipromo Mandira di Sicuit Sentul kelas 155cc
2. Juara kelima dengan waktu 8.927 detik di kelas matic TU s / d 155cc pada event Suzuki Mega Camp Drag Bike 2013 di Sirkuit Brigift - Cimahi
3. Juara ke 3 pada event Trendipromo Mandira di senayan kelas 155cc.
1. Juara 3 pada event Trendipromo Mandira di Sicuit Sentul kelas 155cc
2. Juara kelima dengan waktu 8.927 detik di kelas matic TU s / d 155cc pada event Suzuki Mega Camp Drag Bike 2013 di Sirkuit Brigift - Cimahi
3. Juara ke 3 pada event Trendipromo Mandira di senayan kelas 155cc.
4. The best make up (face in bandung)prefere
5. Miss IMS (Indonesian modified contest) 2012 @ beemall
6. Miss Auto clubmansion 2012 modifikator mobil
7. Too damn low di event laas7th @ alun2 Sumedang
8. Too damnlow bt-9beemall
9. Too damnlow bandung modified contestbeemall
10. Too damn low & lady owner Abban & the trans hotel BandungTrans studio mall
11. Too damnlow & lady owner Connection Bandung 10thbeemall
5. Miss IMS (Indonesian modified contest) 2012 @ beemall
6. Miss Auto clubmansion 2012 modifikator mobil
7. Too damn low di event laas7th @ alun2 Sumedang
8. Too damnlow bt-9beemall
9. Too damnlow bandung modified contestbeemall
10. Too damn low & lady owner Abban & the trans hotel BandungTrans studio mall
11. Too damnlow & lady owner Connection Bandung 10thbeemall
C. Perbandingan dua Karakter Pekerjaan Diatas
Para Wirausaha diatas pada awalnya memang memiliki penghasilan yang bervariasi pada tahap awal namun memiliki peluang lebih besar berpenghasilan tinggi dari karyawan yang bekerja di perusahaan. Pekerjaannya bersifat tidak rutin sehingga memiliki kebebasan waktu yang tinggi. Para Wirausahawan dituntut memiliki inovasi dan kreativitas yang tinggi untuk mengembangkan bisnis perusahaan agar lebih sukses.
Para Karyawan diatas berpengahasilan yang dapat diperkirakan atau pasti karena memiliki gaji yang bersifat pasti. namun karyawan memliki peluang kecil dalam berkembang atau mendapatkan penghasilan yang lebih besar karena karyawan bersifat menunggu instruksi dalam melaksanakan pekerjaannya.
D. KARAKTER DARI ORANG-ORANG DIATAS YANG INGIN SAYA MILIKI
1. Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi
2. Bekerja keras dan tidak mudah putus asa
3. Dapat memanajemen waktu dengan baik.
4. Paham dan mengetahui tentang perkembangan dan minat masyarakat pada saat ini
5. Dapat melihat dan mengetahui peluang sekecil apapun
Para Wirausaha diatas pada awalnya memang memiliki penghasilan yang bervariasi pada tahap awal namun memiliki peluang lebih besar berpenghasilan tinggi dari karyawan yang bekerja di perusahaan. Pekerjaannya bersifat tidak rutin sehingga memiliki kebebasan waktu yang tinggi. Para Wirausahawan dituntut memiliki inovasi dan kreativitas yang tinggi untuk mengembangkan bisnis perusahaan agar lebih sukses.
Para Karyawan diatas berpengahasilan yang dapat diperkirakan atau pasti karena memiliki gaji yang bersifat pasti. namun karyawan memliki peluang kecil dalam berkembang atau mendapatkan penghasilan yang lebih besar karena karyawan bersifat menunggu instruksi dalam melaksanakan pekerjaannya.
D. KARAKTER DARI ORANG-ORANG DIATAS YANG INGIN SAYA MILIKI
1. Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi
2. Bekerja keras dan tidak mudah putus asa
3. Dapat memanajemen waktu dengan baik.
4. Paham dan mengetahui tentang perkembangan dan minat masyarakat pada saat ini
5. Dapat melihat dan mengetahui peluang sekecil apapun
REFERENSI:
Hamzah Izzulhaq Wirausahawan Bimbel Sukses - Biografi Pengusaha. Http://www.pengusaha.us/2013/10/hamzah-izzulhaq-wirausahawan-bimbel.html diakses pada 23 september 2015
http://www.biografiku.com/2015/08/biografi-nadiem-makarim-pendiri-go-jek.html diakses pada 23 september 2015
Profil Jakob Oetama - Pelopor Surat Kabar Harian Kompas. Https://www.maxmanroe.com/profil-jakob-oetama-pelopor-surat-kabar-harian-kompas.html diakses pada 23 september 2015
http://profil.merdeka.com/indonesia/h/hotman-paris-hutapea/ diakses pada 24 september 2015
http://biografi-orang-sukses-dunia.blogspot.co.id/2013/12/biografi-indra-sjafri-pelatih-timnas.html diakses pada 24 september 2015
Profil Pembalap - SABRINA Sameh
http://lupromax.co.id/blog/index.php?id=5 diakses pada 24 september 2015